Minggu, 07 April 2013

Bi, adek tahu caranya agar uang bisa mulai bekerja untuk kita


Dalam sebuah obrolan pagi, saat saya mengantarkan dua malaikat kecil saya, ada obrolan ringan yang cukup serius? Mereka berdua bertanya, "Bi, kenapa Bu Dhe kok bisa kaya padahal kerjanya hanya di rumah tidak di kantor seperti kebanyakan orang lainnya? Saya menjawab: " Kenapa memangnya? kan yang penting barakah dan halal? Iya Bi, tapi kalau kaya kan bisa membantu orang lain lebih banyak, timpal si Adek. Kakak juga tidak kalah cepatnya merespon, " Kalau kaya kan kita bisa ibadah haji. Saya menjawabnya, " Ah kalian seperti orangtua saja, nanti pasti ada waktunya untuk berpikir seperti ini, tapi tidak sekarang.

Iya, tapi kakak dana adek ingin tahu tapi yang bisa adek dan kakak pahami. Tolong ya bi, jelaskan. Adek ini pintar lho, kakak juga. Ok, deh. begini, Bu dhe bisa kaya karena Allah memberikan ujian pada Bu dhe berupa kelebihan harta, Allah sedang menguji, mampu tidak dengan kelebihan harta yang dimiliki Bu Dhe, Bu Dhe dan keluarganya tetap beriman pada Allah, dan membantu sesamanya yang sedang kekurangan? mampukah tetap hidup sederhana meskipun berlebih harta?

Secara ikhtiarnya, Bu dhe saat ini kaya, karena Bu Dhe memiliki jam kerja jauh lebih banyak daripada kita? Kakak kembali bertanya? maksudnya bagaimana Bi? Begini, Kalau Umi dan Abi kan bekerja sendiri, artinya dalam sehari umi dan abi hanya memiliki jam kerja 8 jam, jadi kalau dijumlah sehari umi dan abi memiliki jam kerja 16 jam. Sedangkan Bu Dhe karena memiliki karyawan 70 orang, maka sehari Bu dhe memiliki jam kerja 70 x 8 jam = 560 jam setiap harinya.  Bandingkan saja jauh kan perbedaanya? Kalau dalam sehari perjamnya Abi dan Umi diberikan upah Rp. 10.000,00 maka dalam sehari Abi dan Umi maksimal hanya mampu menghasilkan Rp. 160.000,00 atau dalam sebulan Rp.4.000.000,00. Sedangkan Bu Dhe misalkan setiap jamnya bisa memperoleh keuntungan Rp. 10.000,00 juga, maka dalam sehari Bu Dhe bisa mendapatkan pendapatan Rp. 5.600.000,00 atau dalam sebulan Rp. 140.000.000,00

Wah beda jauh ya bi, kenapa kita tidak seperti Bu dhe saja ya? Begini nak, setiap orang memiliki keahlian sendiri-sendiri. Ada yang mahir dalam mengajar seperti umi, ada yang piawai dalam membangun sistem komputer, merawatnya seperti abi ini. Orang lain, beda lagi keahliannya. Kalau Bu Dhe, jagonya membuat baju batik. Bu Dhe adalah seorang pengusaha dan umi adalah seorang guru. Abi belum memiliki usaha sebesar Bu Dhe.

Trus ada tidak bi, cara lain untuk kita bisa menjadi lebih cepat kaya? Ada, kalian jadi anak yang shalih dan shalihat, rajin dalam ibadah dan berdoa semoga kita dimudahkan rezekinya, dan semoga jika kita dimudahkan rezekinya kita tetap menjadi hamban-Nya yang beriman dan dermawan. Terus ikhtiarnya, kita suruh agar "uang yang kita miliki ini" mulai "bekerja " untuk kita. Adek bingung bi? Bagaimana bisa uang bisa bekerja untuk kita? kan dia benda mati, tidak bisa bergerak, mana bisa dia bekerja?

Bingung kan? Begini caranya, kita harus menyisihkan uang kita hingga mencapai angka tertentu kemudian kita gunakan untuk membeli sesuatu yang bisa disewakan pada orang lain, sehingga kita akan mendapatkan penghasilan lain berupa "pendapatan sewa". Misalkan kita mengumpulkan uang setiap hari Rp.10.000,00 maka dalam sebulan akan terkumpul uang Rp. 300.000,00 jika terus kita melakukannya selama setahun maka akan terkumpul uang kita sebesar Rp. 3.600.000,00 lalu kita belikan sebuah alat tambal ban dan kita mencari orang yang bisa kita percaya untuk menjalankan usaha tambal ban, hasilnya dibagi dua, orang yang menjalankan tambal ban separuh, kita separuhnya lagi. Misalkan sehari bisa menghasilkan Rp.80.000,00, maka kita akan memperoleh "pendapatan sewa " sebesar Rp. 40.000,00 per hari atau dalam sebulan Rp. 1.000.000,00. Dengan demikian itu adalah contoh kecil bagaimana caranya uang kita bisa bekerjauntuk kita, dan bukan seumur hidup bekerja untuk mencari uang. Dan kita harus berusaha agar pendapatan sewa kita bisa melebihi seluruh biaya pengeluaran kita untuk makan, bensin, uang jajan kalian, bayar pajak, pulsa telepon, pulsa listrik dan lain-lain.

Setelah pendapatan sewa kita bisa lebih besar dari pengeluaran kita, maka saat itulah kita bisa melakukan lebih banyak untuk aktifitas yang lebih berguna bagi sesama dan tidak terlalu disibukkan mengurus pekerjaan kita atau bisnis kita.

Oke bi, kakak dan adek bisa mengerti. Kapan mau kita coba?

(Dalam hatiku: " hmmm, tidak mudah nak ternyata?)

Anda punya ide?

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan Tulis Komentar Di sini